Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat: Pengalaman Universitas Gadjah Mada (1993 s.d. 2023)

Kedokteran Umum

Share this :

Penulis: Laksono Trisnantoro , (Editor) , Adi Utarini , Andreasta Meliala , Yodi Mahendradhata , Lutfan Lazuardi , Ida Safitri Laksanawati , Hendro Wartatmo , Hasta Yoga , Hanevi Djasri , Ni Luh Putu Andayani , Iwan Dwiprahasto , Dwi Handono , Ascobat Gani , Made Wiryana , Retna Siwi Padmawati , Detty Nurdiati , Siti Zaenab , Hartantyo

ISBN: 978-623-359-403-5

Dilihat: 611 kali

Stock: 0

Ditambahkan: 02 February 2024

Buku ini membahas peran ilmu kebijakan dan manajemen dalam memperkaya ilmu kedokteran. Proses yang merupakan salah satu "enrichment" ilmu kedokteran ini dilakukan oleh UGM yang tercatat detail selama 30 tahun antara 1993-2023. Mengapa terjadi proses pengayaan? Di awal tahun 1990an ada tantangan tentang cara mengatasi masalah klinis dan kesehatan masyarakat. Apakah cukup dengan menggunakan "ilmu-ilmu asli" fakultas-fakultas kedokteran dan kesehatan masyarakat, ataukah harus ditambah ilmu yang berasal dari fakultas-fakultas di luar bidang kedokteran-kesehatan.

Rp125.000,00

Maaf buku ini sedang tidak tersedia


Buku ini membahas peran ilmu kebijakan dan manajemen dalam memperkaya ilmu kedokteran. Proses yang merupakan salah satu "enrichment" ilmu kedokteran ini dilakukan oleh UGM yang tercatat detail selama 30 tahun antara 1993-2023. Mengapa terjadi proses pengayaan? Di awal tahun 1990an ada tantangan tentang cara mengatasi masalah klinis dan kesehatan masyarakat. Apakah cukup dengan menggunakan "ilmu-ilmu asli" fakultas-fakultas kedokteran dan kesehatan masyarakat, ataukah harus ditambah ilmu yang berasal dari fakultas-fakultas di luar bidang kedokteran-kesehatan.

Pengalaman UGM dengan berbagai penerapannya di dunia nyata memberi jawaban bahwa diperlukan pengayaan ilmu kedokteran dengan ilmu kebijakan dan manajemen. Dengan pengayaan ilmu ini pelaku di dunia akademik dan dunia nyata merupakan satu kesatuan dalam menyelesaikan masalah riil. Para akademisi secara transdisiplin mampu menjadi salah satu pelaku aktif (bukan penonton) dalam menyelesaikan masalah-masalah klinis dan kesehatan masyarakat.

Proses pengayaan ilmu kedokteran di UGM tidak mudah. Di dunia akademik dan di dunia nyata sempat terjadi penolakan-penolakan karena sebagian pihak tidak paham manfaat kerjasama transdisiplin antar fakultas dan antar profesi. Selain itu proses pengayaan dilakukan tanpa proyek dan tanpa desain formal. Beruntung, terjadi proses dengan hasil yang positif dan melembaga. Saat ini akademisi di FK-KMK UGM melalui Departemen Kebijakan dan Manajemen dapat mengembangkan karir akademik dalam ilmu-ilmu kebijakan dan manajemen. Di dunia nyata, para praktisi dan pengambil kebijakan kesehatan merasakan manfaat pengayaan ilmu kedokteran oleh ilmu kebijakan dan manajemen oleh akademisi untuk mengatasi masalah pekerjaan mereka.

Bagaimana prospek proses pengayaan di masa depan? Di abad ke-21 ini masalah kesehatan di Indonesia semakin bertambah dengan meningkatnya penyakit-penyakit menular, penyakit tidak menular, sampai penyakit jiwa. Disamping itu masih banyak masalah terkait infrastruktur yang berdampak pada pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan. Secara paralel teknologi kedokteran dan proses politik anggaran kesehatan berkembang semakin rumit. Oleh karena itu diyakini proses pengayaan ilmu kedokteran oleh ilmu kebijakan dan manajemen tidak akan pernah berhenti.