Banjir Lahar Pembentukan Proses Dampak dan Mitigasinya

Geografi

Share this :

Penulis: Danang Sri Hadmoko , Suprapto Dibyosaputro , Widiyanto

ISBN: 978-979-420-860-1

Dilihat: 8220 kali

Stock: 0

Ditambahkan: 27 September 2018

Buku dengan judul “Banjir Lahar: Pembentukan, Proses, Dampak dan Mitigasinya” terdiri dari lima sub bab yaitu Gunungapi dan Bahayanya, Banjir Lahar, Pemetaan Kerawanan Banjir Lahar, Mitigasi Bencana Banjir Lahar, dan Analisis Dampak Banjir Lahar dengan studi kasus banjir lahar Kali Putih.

Rp79.000,00

Maaf buku ini sedang tidak tersedia


Buku dengan judul “Banjir Lahar: Pembentukan, Proses, Dampak dan Mitigasinya” terdiri dari lima sub bab yaitu Gunungapi dan Bahayanya, Banjir Lahar, Pemetaan Kerawanan Banjir Lahar, Mitigasi Bencana Banjir Lahar, dan Analisis Dampak Banjir Lahar dengan studi kasus banjir lahar Kali Putih. Gunungapi mempunyai tipe yang berbeda-beda, tergantung pada sifat magma dan batuan atau rempah yang dikeluarkannya. Letusan dengan cara meledak (explosive), menghasilkan bahan-bahan padat dengan ukuran butir mulai dari bongkah, bom, lapilli, pasir, debu dan abu. Apabila tumpukan bahan padat yang ada di sekeliling kepundan dan pada puncak gunungapi tersebut terkena hujan lebat dan menerus, maka akan terjadi aliran lahar yang mengalir secara cepat, dimana material tersebut merupakan percampuran antara material piroklastik dengan air.

Pada umumnya lahar mengalir melalui alur dan lembah sungai. Lahar tersebut dalam waktu yang singkat mampu mengisi penuh lembah alur sungai yang dalam menjadi penuh dengan bahan piroklastik yang sangat potensial menimbulkan banjir lahar di bagian hilir. Dengan menjadi dangkalnya alur sungai akibat penimbunan endapan lahar sedimen tersebut, pada penggal-penggal sungai tertentu seperti kelokan sungai, perubahan gradien sungai dari mering ke datar, lebar sungai yang menyempit, serta dasar sungai yang dangkal dapat menyebabkan meluapnya lahar melampaui tanggul ke kiri-kanan alur sungai dan membanjir daerah sekitar sungai.

Saat lahar mengalir melalui alur dan lembah sungai, suhu cepat menjadi dingin karena bercampur dengan air. Akibatnya menghasilkan lumpur yang bergerak cepat dan menerjang apapun yang dilaluinya. Lahar memiliki daya rusak yang tinggi karena mengangkut batu-batu besar yang ada di sungai, dan merusakkan bangunan-bangunan penahan lahar seperti bronjong, dam pengendali lahar, daerah permukiman dan lahan pertanian yang dapat tertutup oleh endapan material lahar beberpa lama, sehingga tidak dpat berfungsi sebagai lahgan pertanian  dan lainnya. Dengan demikian maka bahaya lahar perlu dilakukan usaha mitigasi bencana lahar yakni untuk mengurangi risiko/dampaknya terhadap kerukan lingkungan. Cara-cara mitigasi tersebut dilakukan usaha untuk pencegahan agar sedapat mungkin bencana lahar tersebut dapat dihindari. Tindakan tersebut dapat dengan penanggulangan yang sifatnya kesiapsiagaan baik dari aspek infrastruktur pengendali bencana maupun dari aspek kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana. Selanjutnya setelah bencana terjadi perlu dilakukan upaya pemulihan dalam bentuk rehabilitasi dan rekonstruksi untuk pemulihan lingkungan hidup dan ekonomi serta dampak sosial dan psikologis masyarakat.