Competitiveness atau daya saing telah lama menjadi topik studi dan perdebatan di hubungan intemasional, ekonomi internasional, dan ekonomi-politik internasional. Isu daya saing mendapatkan relevansi baru ketika teknologi digital mempercepat dan mengintensifkan proses globalisasi yang menjadi konteks awal gagasan tentang daya saing. Buku ini adalah wujud dari sebuah upaya untuk mengakumulasi pengetahuan dengan merekam dua tren yang berlangsung bersamaan dan bertautan: transformasi digital dan daya saing.

Dalam banyak hal, para partisipan atau pemangku kepentingan di tingkat komunitas dan masyarakat kerap tertinggal dalam diskusi dan perdebatan yang didominasi oleh gagasan besar pada level global dengan pelaku besar pula—negara, korporasi transnasional, dan sejumlah think tanks dan konsultan lintas negara. Buku ini mengambil lensa yang berbeda dengan memberikan sorotan dan penekanan pada sekuens dan mekanik meso dan mikro transformasi digital yang pada gilirannya menopang daya saing sebuah negara, sebuah sektor industri, bahkan sebuah kasus perusahaan. Tak hanya pada ranah ekonomi, tulisan yang dihimpun dalam buku ini juga merangkum "daya saing" kultural dan sosial. Para penulis dengan latar belakang beragam mendiskusikan isu kontrak cerdas berbasis teknologi blockchain, transformasi model pembayaran, hak penerbit, dominasi Google Maps, inklusivitas pembayaran digital, warisan digital, perbandingan literasi digital di Asia Tenggara, dan sejumlah topik menarik lain. Melalui kasus dan sudut pandang yang diajukan masing-masing penulis, buku ini berbicara tentang keping-keping isu daya saing digital.