'Birokrasi negara telah terlalu lama dikaitkan secara negatif dengan stasis, inersia, kompleksitas, dan penolakan terhadap perubahan. Namun pada kenyataannya—seperti yang ditunjukkan oleh buku terobosan ini—birokrasi dapat dibentuk secara kreatif dan dengan demikian menjadi kunci dinamisme, inovasi, dan kreativitas. Kita perlu berpikir lebih besar—dan buku apa yang lebih baik untuk berpikir lebih besar?'
—Mariana Mazzucato, pengarang The Entrepreneurial State
'Buku ini menggunakan narasi sejarah untuk mengubah makna birokrasi secara radikal, dari yang kaku dan lamban menjadi tangkas dan inovatif. Perubahan inilah yang harus dilakukan oleh struktur pemerintahan saat ini demi menghadapi tantangan perubahan iklim dan kesenjangan di Era Informasi. Buku ini wajib dibaca oleh siapa pun yang tertarik membangun masa depan yang lebih baik.'
—Carlota Perez, pengarang Technological Revolutions and Financial Capital
'Buku penting ini untuk membuka jalan baru dengan menyatakan bahwa negara tidak hanya tidak merusak kewirausahaan, tetapi sebenarnya merupakan prasyarat yang diperlukan untuk memantik masyarakat wirausaha yang tangguh dan dinamis. Buku ini akan mengubah cara berpikir tentang peran mendasar pemerintah, bisnis, dan masyarakat.'
—David B. Audretsch, pengarang The Entrepreneurial Society
'Menentang stereotip birokrasi yang sudah lama ada, Kattel, Drechsler, dan Karo menawarkan perspektif baru tentang peran penting negara dalam kemajuan masyarakat. Buku rintisan ini akan sangat penting bagi mereka yang ingin memahami dan mereka yang ingin mewujudkan transformasi besar di zaman kita.'
—Profesor Caspar van den Berg, Leiden University
'Birokrasi berperan ganda dalam menciptakan inovasi dalam masyarakat dan bisnis. Di satu sisi, birokrasi dituntut untuk menjadi pemungkin berbagai perubahan masyarakat melalui berbagai kebijakan dan kegiatannya, di sisi lain birokrasi juga harus mampu mengubah dirinya di tengah berbagai kekakuan regulasi. Buku ini sangat baik dalam menyampaikan dua hal tersebut dan menjadi inspirasi bagi para praktisi, akademisi, dan mahasiswa yang mendalami birokrasi.'
—Profesor Eko Prasojo, Universitas Indonesia