Demi Kemanusiaan dan Persaudaraan: Propaganda Indonesia Mengampanyekan Bantuan Beras untuk India Tahun 1946

Sosial & Politik

Share this :

Penulis: Muhammad Yuanda Zara

ISBN: 978-602-386-353-2

Dilihat: 7960 kali

Stock: 10

Ditambahkan: 28 June 2020

Buku ini menunjukkan bahwa kesuksesan Republik dalam mengimplementasikan bantuan berasnya kepada India-dan kemudian memperoleh dukungan dan pengakuan internasional-sangat terbantu oleh strategi komunikasi persuasif yang mereka jalankan. Propaganda Republik berkontribusi mengubah persepsi publik dalam negeri dan dunia internasional dari pandangan bahwa Indonesia merupakan negara yang kacau, penuh dengan kekerasan, dan dikelola oleh ekstremis yang tidak kompeten, menjadi persepsi bahwa Indonesia adalah negara yang berperikemanusiaan, dermawan, profesional, dan berwawasan global.

Rp40.500,00

Rp54.000,00

Pada bulan April 1946, Perdana Menteri Sjahrir menawarkan 500.000 ton beras kepada India yang tengah dilanda kelaparan. Sebagian besar studi mengenai bantuan beras untuk India ini menekankan bahwa bantuan ini merupakan bukti keberhasilan diplomasi Sjahrir dalam mendapatkan pengakuan politik dari luar negeri. Namun, buku ini menunjukkan hal yang berbeda: pengakuan politik merupakan hal terakhir yang dipropagandakan Republik-atau dengan kata lain, dianggap sebagai hal yang minor. Yang paling awal dan paling sering dipropagandakan Republik ialah bahwa bantuan beras ini didasari oleh nilai-nilai yang lebih tinggi dari sekadar manfaat politik dan ekonomi-yakni kemanusiaan, persaudaraan, persahabatan, bahkan sebagai wujud perintah Tuhan. Di luar itu, ada pula tema seperti terjaminnya stok beras domestik dan kekejaman Belanda dalam menghalangi Indonesia membantu India.

Dengan menekankan pada wacana-wacana yang dikampanyekan kepada beragam audiens via berbagai media komunikasi, plus respons yang kemudian muncul, buku ini menunjukkan bahwa kesuksesan Republik dalam mengimplementasikan bantuan berasnya kepada India-dan kemudian memperoleh dukungan dan pengakuan internasional-sangat terbantu oleh strategi komunikasi persuasif yang mereka jalankan. Propaganda Republik berkontribusi mengubah persepsi publik dalam negeri dan dunia internasional dari pandangan bahwa Indonesia merupakan negara yang kacau, penuh dengan kekerasan, dan dikelola oleh ekstremis yang tidak kompeten, menjadi persepsi bahwa Indonesia adalah negara yang berperikemanusiaan, dermawan, profesional, dan berwawasan global.