Tari Kraton di Jawa telah berubah dari suatu tradisi seremonial pada zaman kolonial menjadi tari klasik nasional yang artistik. Perubahan utama ini merupakan peran tari dalam proses perubahan pribadi, yang mengembangkan bentuk-bentuk yang tepat suatu perialku sehari-hari dan memperkuat daya persuasif yang berasal dari manipulasi canggih tentang kesopanan dalam pertunjukan dan dalam kehidupan sehari-hari ini menuntut riset luas, termasuk latihan tari di Jawa, dan mengembangkan cara praktisi menafsirkan dan menjelaskan repertoar itu. Kasus Jawa ini hadir dalam kaitannya dengan nilai-nilai sosial, agama, filsafat, dan komoditisasi yang timbuil dari kegiatan pariwisata. Ini juga menimbulkan pertanyaan mendasar akan penyusunan teori tentang budaya, masyarakat dan sang tubuh, selama suatu periode perubahan radikal