Macetnya Air Kami: Gerakan Warga dan Akses Air Bersih di Indonesia

Lingkungan

Share this :

Penulis: Amrita Nugraheni Saraswaty , Arga Pribadi Imawan , Luky Sandra Amalia , dkk.

ISBN: 978-623-359-441-7

Dilihat: 748 kali

Stock: 30

Ditambahkan: 05 May 2024

Situasi kelangkaan air ini diperparah dengan kondisi iklim yang terus berubah yang menghasilkan musim yang tidak menentu, dan menghasilkan kerentanan yang lebih tinggi akan akses air bagi semua warga. Di sinilah warga dan komunitas lahir, berteriak, dan bergerak merebut kembali akses air bersih ini. Ada gerakan yang berhasil, tapi ada juga yang tidak. Buku ini menggali beragam perjuangan warga tersebut dari berbagai wilayah di Indonesia guna menunjukkan kelentingan (resiliency) warga merebut hak dasar mereka.

Rp78.400,00

Rp98.000,00

Air bersih adalah hak asasi manusia, dan tanpa air bersih manusia akan musnah. Pertumbuhan jumlah penduduk secara global dan nasional tidak selalu diiringi dengan perencanaan ketersediaan air bersih. Pada saat yang sama, hanya 3% air di bumi ini yang dapat digunakan manusia. Di masa depan air pun diprediksi menjadi barang langka bagi lebih dari 2 miliar penduduk bumi. Data resmi pemerintah Indonesia pada 2021 menunjukkan jumlah akses air pipa (on-grid) secara nasional kurang dari 21%, dan hampir 80% warga negara mengakses air bersih dari air tanah melalui off-grid system, baik air permukaan maupun air dalam. Pada saat yang sama, tuntutan pertumbuhan ekonomi yang tinggi terfokus semata pada proyek infrastruktur fisik (seperti pabrik dan hotel), tanpa memikirkan cadangan air. Warga pun berebut air dengan hotel. Situasi kelangkaan air ini diperparah dengan kondisi iklim yang terus berubah yang menghasilkan musim yang tidak menentu, dan menghasilkan kerentanan yang lebih tinggi akan akses air bagi semua warga. Di sinilah warga dan komunitas lahir, berteriak, dan bergerak merebut kembali akses air bersih ini. Ada gerakan yang berhasil, tapi ada juga yang tidak. Buku ini menggali beragam perjuangan warga tersebut dari berbagai wilayah di Indonesia guna menunjukkan kelentingan (resiliency) warga merebut hak dasar mereka. 

  • Bahasa Teks Buku Indonesia
  • Cetakan Pertama, Mei 2024
  • Tebal xiv, 218 hlm
  • Ukuran 15,5 cm x 23 cm
  • Tahun Terbit Pertama Mei 2024
  • Kode Buku M266
  • Categories Lingkungan, Sains & Teknologi