Kompleks Pegunungan Bromo-Tengger merupakan kompleks gunung api yang sangat luas, tersusun oleh rangkaian gunung api dimana salah satu tubuh gunung apinya, yaitu Gunung Bromo masih aktif hingga saat ini.

Gunung Bromo menjadi objek utama dalam ekspedisi ini. Gunung api aktif di Jawa Timur ini menyimpan misteri yang telah diungkap maupun tersembunyi. Lanskap Gunung Bromo yang menawan dengan kaldera di sekelilingnya merupakan hasil dari proses geologi berupa vulkanisme yang luar biasa. Bukit-bukit dan lembah-lembah di sekeliling kawasan Gunung Bromo juga merupakan hasil aktivitas vulkanisme yang telah terjadi bertahun-tahun yang lalu.

Tak hanya keindahan alam Gunung Bromo yang telah termahsyur, Gunung Bromo masih menyimpan keunikan dari kebudayaan yang melingkupinya. Masyarakat Tengger menjadi suku endemik yang hidup di kawasan ini. Kebudayaan masyarakat Tengger tercipta dan beriringan dengan Gunung Bromo. Gunung Bromo dianggap gunung suci sehingga filosofi kehidupan mereka mengacu dan menuju Gunung Bromo yang direpresentasikan dalam wujud Lawang Pitu.

Lanskap Gunung Bromo nan indah dipadukan dengan kebudayaan masyarakat Tengger yang unik menjadi bahan yang sempurna untuk dipelajari dalam wujud geowisata. Geowisata Gunung Bromo akan memudahkan orang luar dan wisatawan untuk memahami Gunung Bromo dari segi keilmuan geologi hingga segi kebudayaan dan sosial dari masyarakat Tengger.

Seperti yin dan yang, dibalik keindahan dan kearifan Gunung Bromo, ia menyimpan potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Sebagai sebuah gunung api aktif, Gunung Bromo dapat meletus dan membahayakan orang di sekitarnya. Tak hanya itu, gerakan tanah atau longsor juga dapat terjadi seiring dengan curah hujan yang tinggi di kawasan ini. Namun, semua itu tidak akan menjadi bencana apabila kita mengetahui sejak awal bagaimana cara untuk melindungi diri kita.

Gunung Bromo dengan segala keunikan, kearifan lokal, dan keindahan alam serta bahaya yang disimpannya menjadi pelengkap dalam keragaman alam di Indonesia. Mari kita jaga dan lestarikan dengan mempelajarinya tanpa merusaknya. Salam Lestari!