Sorotan masyarakat tentang peneliti beraneka ragam. Satu di antaranya adalah, peneliti termasuk orang yang kekurangan pekerjaan. Tentu ini bukan untuk merendahkan peneliti mengingat pekerjaan pokok peneliti adalah menjawab rumusan masalah penelitian yang diformulasikan sendiri. Dari satu sisi, peneliti memang bias dilihat sebagai orang yang berusaha menjawab rumusan masalah yang dirumuskannya sendiri.

Hanya saja, peneliti tidak bias disudutkan. Bagaimanapun peneliti termasuk pihak yang ikut memajukan kehidupan manusia. Peneliti, dalam penelitiannya, berusaha merespons masalah kehidupan yang terjadi seiring kemajuan peradaban dan menawarkan jalan keluar dari kemelut. Malah di beberapa Negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat, peneliti memperoleh tempat terhormat dalam kehidupan masyarakat.

Kendati demikian tidak banyak orang yang bersedia menjadi peneliti. Alasannya antara lain: (i) meneliti membutuhkan waktu yang lama; dan (ii) logika penelitian tidak bias dipahami begitu saja. Dalam konteks membangun pemahaman logika penelitian inilah buku ini diterbitkan. Melalui buku ini pembaca diajak untuk memiliki pemahaman yang benar tentang logika penelitian. Buku ini beramsumsi: kalau seorang individu sudah memiliki pemahaman yang benar tentang logika penelitian, maka meneliti menjadi sebuah pekerjaan yang mengasyikkan baginya. Maka buku ini sangat pantas dibaca mahasiswa dan peneliti pemula.