Tanggal Posting

  • August 22, 2019

Share

PELUNCURAN DAN BEDAH BUKU KATA BERSAMA: ANTARA MUSLIM DAN KRISTEN

PELUNCURAN DAN BEDAH BUKU  KATA BERSAMA: ANTARA MUSLIM DAN KRISTEN

Buku berjudul Kata Bersama: Antara Muslim dan Kristen merupakan terbitan edisi bahasa Indonesia dari buku Muslim and Christian Understanding: Theory and Application of “A Common Word between You and Us”. Buku ini, yang merupakan tindak lanjut dari prakarsa “Kalimatun Sawa” atau “A Common Word”, berupa surat pernyataan 138 wakil tokoh intelektual, mufti, dan ulama Islam seluruh dunia tentang hubungan Islam dan Kristen, diterbitkan oleh UGM Press.

Pada Kamis, 23 Agustus 2019, di Balai Senat UGM, Badan Penerbit dan Publikasi (BPP) Universitas Gadjah Mada meluncurkan buku tersebut yang disunting oleh Waleed El-Ansary, David K. Linnan, Siti Ruhaini Dzuhayatin, Paripurna P. Sugarda, dan Harkristuti Harkrisnowo. Acara ini menghadirkan para penulis dan penyunting buku, di antaranya Prof. David K. Linnan (University of South Carolina) dan Siti Ruhaini Dzuhayatin (Staf Khusus Presiden). Selain itu, para pakar teologi komparatif juga diundang untuk membedah buku, di antaranya Yenny Wahid (Wahid Foundation), Zainal Abidin B. (Indonesian Consortium for Religious Studies, ICRS), serta Abdul Gaffar Karim (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, UGM). Acara ini juga dihadiri oleh beberapa rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta serta pimpinan organisasi dan kelompok keagamaan.

Keberadaan buku Kata Bersama: Antara Muslim dan Kristen sangat dinantikan di tengah situasi sosial Indonesia yang sedang riuh oleh isu penistaan agama dan berbagai konflik, baik intra- maupun antaragama. Butuh waktu lebih dari lima tahun untuk proses penerbitan buku ini di Indonesia. Pasca-pilpres 2019, dirasa menjadi waktu yang tepat, melihat kondisi masyarakat yang sudah lebih tenang dari berbagai konflik yang berlatar belakang agama.

Peluncuran dan bedah buku ini juga merupakan salah satu rangkaian perayaan Dies Ke-70 dan Lustrum Ke-14 Universitas Gadjah Mada. Pada usia 70 tahun ini, UGM semakin menegaskan diri menjadi universitas yang humanis dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. UGM sebagai universitas Pancasila memandang pentingnya ruang diskusi terkait permasalahan intra- dan antaragama di Indonesia yang pada kurun waktu terakhir semakin mencemaskan dan mengarah pada diskriminasi minoritas pemeluk agama di berbagai wilayah.

Buku Kata Bersama: Antara Muslim dan Kristen resmi diluncurkan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Paripurna P. Sugarda, dengan pemukulan gong di hadapan 350 peserta dan tamu undangan dari berbagai kalangan yang sangat antusias.

Manajer UGM Press, Dr. I Wayan Mustika, menegaskan bahwa buku Kata Bersama: Antara Muslim dan Kristen dalam edisi ini ditambahkan artikel para tokoh terkemuka yang memiliki reputasi dan keahlian, tidak semata-mata teologis, tetapi juga politik, hak asasi manusia, ekonomi, pembangunan, dan lingkungan hidup, yang menjadi ranah-praksis implementasi aktual kata bersama dalam kehidupan sosial.

“Semoga penerbitan buku ini dapat membawa arah baru dalam dialog dan kerja sama antaragama pada aspek-aspek yang mendasar, seperti kemiskinan, keterpinggiran, dan diskriminasi sebagai akar masalah yang mudah disulut oleh agitasi sentimen keagamaan menjadi konflik sosial yang mengancam kelangsungan hidup manusia dan kemanusiaan,” tutur Dr. Wayan. (Kiky & Irwan)