Tanggal Posting

  • February 06, 2019

Share

BEDAH BUKU PERAN KEARIFAN LOKAL DAN MODAL SOSIAL DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DAN PEMBANGUNAN PESISIR

BEDAH BUKU PERAN KEARIFAN LOKAL DAN MODAL SOSIAL DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DAN PEMBANGUNAN PESISIR

Pada hari Rabu (06/2/2019), Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Provinsi DIY menggelar bedah buku dari Penerbit UGM Press yang berjudul "Peran Kearifan Lokal dan Modal Sosial dalam Pengurangan Risiko Bencana dan Pembangunan Pesisir", di Dusun Karang, Tirtohargo, Kretek, Bantul. Peserta diskusi mendapatkan buku tersebut yang dibagikan oleh DPAD DIY untuk meningkatkan minat baca buku masyarakat setempat.

Bedah buku tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya perwakilan penulis, Dr. Arry Retnowati, S.Si., M.Si. Arry Retnowati mengatakan Tirtohargo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul yang memiliki risiko bencana banjir lahan pertanian dan banjir pesisir karena dekat dengan pantai selatan. Tirtohargo merupakan desa yang dikenal masih luas lahan persawahannya serta memiliki hutan konservasi dan hutan mangrove sehingga masyarakat dapat berusaha menemu-kenali modal sosial yang ada dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan dan upaya pengurangan risiko bencana.

Menurut Arry Retnowati, buku ini tidak hanya menjelaskan tentang penanggulangan, tetapi juga berupaya untuk mengidentifikasi bentuk kearifan lokal dan modal sosial dalam entitas masyarakat tradisional, terutama dalam hal respons masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan dan upaya pengurangan risiko bencana sebagai bentuk peran masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan.

Selain Arry Retnowati, narasumber dalam kegiatan bedah buku tersebut adalah Djuli Sugiarto, S.Sos., M.P., selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DPAD DIY; Tustiyani, S.H., Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY; dan Dwi Daryanto, Kepala Pelaksana BPBD Bantul.

Djuli Sugiarto berharap kesempatan bedah buku dimanfaatkan sebagai ajang belajar, bersosialisasi, saling tukar pikiran, dan dapat menggugah semangat masyarakat desa dalam mengembangkan minat dan budaya baca.

"Bedah buku ini dapat memberi manfaat sebagai sarana promosi minat baca dan budaya baca pada masyarakat. Selain itu juga supaya masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang peran kearifan lokal dan modal sosial dalam pengurangan risiko bencana dan pembangunan pesisir," kata Djuli.

Manajer UGM Press, Dr. I Wayan Mustika mengapresiasi kegiatan bedah buku tersebut, menurut dia kegiatan tersebut dapat meningkatkan gemar dan keinginan masyarakat untuk membaca buku. "Kami berharap buku-buku yang diterbitkan oleh UGM Press, bisa bermanfaat untuk masyarakat dan mendapatkan informasi dan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan ini," ujar Wayan. [Irwan/UGM Press]