Korea Selatan yang terletak di kawasan Asia Timur Jauh sejak beberapa tahun terakhir ini semakin menarik minat para akademisi di Indonesia. Bukan saja karena perseteruan dengan saudaranya di Utara sebagai warisan Perang Dingin yang hingga kini belum usai, namun juga ekspansi perusahaan-perusahaan asal negeri ginseng ini yang kian intensif meramaikan pasar Indonesia. Kemajuan teknologi dan perkembangan industri yang berada di balik keberhasilan pembangunan ekonominya, kerap dijadikan model bagi negara-negara dunia ketiga untuk mengejar ketertinggalan mereka dalam kompetisi global. Gerakan masyarakat sipil yang dimotori kaum buruh dan kalangan mahasiswa, seringkali dipakai sebagai referensi keberhasilan proses demokratisasi. Budaya Konfusianisme yang mengakar kuat, mencirikan masyarakat dengan etos kerja kepatuhan, kedisiplinan, dan kerja keras yang dianggap memberi kontribusi bagi kemajuan yang dicapai Korea.

Namun sayangnya, literatur berbahasa Indonesia mengenai negeri yang dijuluki “The Morning Calm” ini masih terbatas. Di tengah keterbatasan itulah, buku yang digarap oleh Yang Seung-Yoon (Hankuk University of Foreign Studies, Korea) dan Mohtar Mas’oed (Universitas Gadjah Mada) ini hadir. Buku yang berisi informasi dasar mengenai masyarakat, politik, dan pemerintahan negara penyelenggara Piala Dunia 2002 ini, selayaknya dapat memperkaya khasanah studi Korea di Indonesia.