Buku ini mengajak pembaca untuk memahami transformasi kekuasaan dan kesejahteraan di era digital melalui tiga konsep utama, yaitu masyarakat digital, kekuasaan teknologi, dan teknologi kekuasaan. Berbeda dari masyarakat informasi, masyarakat digital lebih menekankan peran teknologi dalam perubahan sosial kontemporer. Buku ini juga menyajikan kontras antara masyarakat digital dengan masyarakat informasi, yang menunjukkan bahwa teknologi digital menjadi fokus utama dalam analisis, sementara masyarakat informasi lebih kritis terhadap hubungan antara teknologi dan masyarakat. Mengambil pendekatan dari kajian Science and Technology Studies (STS), buku ini menyoroti bahwa teknologi tidak netral dan selalu terkait dengan konteks politik dan sosial-ekonomi. Dua belas bab dalam buku ini mengelaborasi berbagai isu kontroversial dalam dunia digital, seperti keseimbangan antara kebebasan dan keamanan, proyek identitas digital, monopoli dan kompetisi platform, big data, net neutrality, ekonomi berbasis platform, pekerja digital, efek politik teknologi big data, algoritma, model pembangunan digital, determinisme teknologi, neo-kolonialisme, dan representasi digital. Setiap bab menghadirkan debat terkini yang mencerminkan teknologi kekuasaan. Buku ini juga membahas isu-isu global seperti ketimpangan teknologi antara belahan bumi utara dan selatan, menyoroti ketidakseimbangan kekuasaan global. Buku ini berupaya memberikan perspektif komprehensif mengenai kekuasaan dalam masyarakat digital melalui penyajian argumen yang mengaitkan perubahan distribusi kekuasaan dan kesejahteraan publik di era digital.