SENI MENYEDERHANAKAN PADA PENALARAN DAN IMAJINASI KUANTITATIF

Kimia

Share this :

Penulis: Wahyudi Budi Sediawan , dkk.

ISBN: 978-623-359-103-4

Dilihat: 2912 kali

Stock: 29

Ditambahkan: 07 November 2022

Sampai saat ini, kemampuan penyederhanaan masih bersifat naluriah atau bisa disebut seni. Kemampuan tersebut umumnya berkembang secara alamiah setelah seseorang melakukan kegiatan profesionalnya dengan penuh kecintaan untuk waktu yang cukup lama. Buku ini mencoba menyajikan sejumlah contoh praktik penyederhanaan pada penalaran dan imajinasi kuantitatif dengan cakupan topik yang beragam. Melalur sejumlah contoh tersebut, pembaca diharapkan bisa merungkatkan kemampuan menyederhanakannya pada proses penalaran dan imajinasi kuantitatif secara alamiah.

Rp68.800,00

Rp86.000,00

Pemodelan matematis dan komputasi berperan pada dunia keteknikan (engineering), termasuk bidang teknik kurria (chemical engmeering), karena keputusan/tindakan tekruk sangat memerlukan basis analisis kuantitatif (dalam angka). Kegiatan pemodelan matemabs dan komputasi tersebut berbasis pada kemampuan penalaran dan imajinasi kuantitatif Sementara itu, salah satu kompetensi pendukung penting pada proses penalaran dan imajinasi kuantitatif adalah kemampuan melakukan penyederhanaan karena untuk fenomena keteknikan riil yang relatif kompleks, meskipun fasilitas komputasi, sekarang sudah sangat maju, pemodelan matematis dan komputasinya tetap sangat sulit dan rumit, serta membutuhkan waktu yang relatif lama Dengan makin ketatnya persaingan kecepatan dalam pengembangan teknologi di dunia industri, kemampuan melakukan penyederhanaan dalam pemodelan matematis dan komputasi sangat diperlukan. Dengan penyederhanaan tersebut, analisis matematis bisa dijalankan secara lebih sederhana dan bisa diselesaikan dengan lebih cepat. Hitungan yang tidak feasible(layak dilakukan, karena kerumitannya disederhanakan menjadi feasible. Meskipun hasil analisis/hitungan dengan penyederhanaan tidak 100% benar, tetapi hal tersebut bermanfaat (useful) untuk basis pengambilan keputusan dan penentuan tindakan yang diperlukan dalam dunia nyata. Hasil analisis matematis tersebut juga bisa memberikan better understonding atas fenomena yang sedang dipelajari. Artinya, hal yang dicari dalam dunia keteknikan bukan jawaban yang 100% benar, tetapi jawaban yang bermanfaat (useful). Untuk mengatasi penyimpangan kecil hasil hitungan akibat penyederhanaan tersebut, pada perancangan alat/sistem teknik terkait, lazim ditambahkan over design secukupnya.

Sampai saat ini, kemampuan penyederhanaan masih bersifat naluriah atau bisa disebut seni. Kemampuan tersebut umumnya berkembang secara alamiah setelah seseorang melakukan kegiatan profesionalnya dengan penuh kecintaan untuk waktu yang cukup lama. Buku ini mencoba menyajikan sejumlah contoh praktik penyederhanaan pada penalaran dan imajinasi kuantitatif dengan cakupan topik yang beragam. Melalur sejumlah contoh tersebut, pembaca diharapkan bisa merungkatkan kemampuan menyederhanakannya pada proses penalaran dan imajinasi kuantitatif secara alamiah.

Untuk memberikan gambaran tentang perbedaan kerumitan pemodelan matematis dan komputasi dengan dan tanpa penyederhanaan, proses-proses hitungan dengan pendekatan yang berbeda tersebut disajikan dalam buku ini. Hasil-hasil hitungannya juga disajikan sehingga besaran penyimpangan hasil akibat penyederhanaan juga akan terlihat. Hal ini penting untuk menentukan batasan dapat dipakainya cara penyederhanaan tersebut.