TNI/ABRI lahir dari rakyat—berjuang bersama-sama dan untuk kepentingan rakyat—melaksanakan fungsi pertahanan keamanan dan fungsi sosial politik. Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai sekarang TNI/ABRI telah membuktikan kemampuannya dalam mempertahankan, mengawal, dan mengisi kemerdekaan Ne­gara Kesatuan Republik Indonesia. Keber­samaan dan kemanunggalan TNI/ABRI ini telah membentuk jati diri TNI/ABRI sebagai tentara pejuang, dan tentara nasi­onal. Sejarah perjuangan dan pemba­ngunan bangsa menunjukkan bahwa per­jalanan dalam mengisi kemerdekaan itu tidak berjalan mulus, tetapi menghadapi banyak ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT), baik secara lang­sung maupun tidak langsung, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam ne­geri. Menghadapi hakikat ancaman terse­but, kebersamaan TNI/ABRI dan rakyat telah membentuk sinergi kekuatan yang ampuh dan telah teruji mampu mengatasi­nya. Menghadapi abad ke-21 yang diwar­nai dengan berbagai fenomena perubahan dan sarat dengan tantangan, TNI AD sebagai bagian integral dari TNI/ABRI, sekaligus sebagai bagian dari komponen bangsa dalam dituntut untuk lebih peka, antisipatif dan proaktif dalam melaksa­nakan perannya baik sebagai kekuatan Hankam maupun sebagai kekuatan Sospol yang merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam rangka mengamankan eksistensi dan integritas bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, progesionalisme yang didasarkan pada visi kebangsaan perlu terus dikembangkan melalui berbagai upaya pembenahan da­lam berbagai sistem pembinaan, terutama sistem pembinaan SDM, serta sistem pendidikan dan latihan agar memiliki tingkat kualitas yang memadai. Dalam menghadapi perkembangan dinamika ling­kungan sosial yang sangat cepat, penerap­annya kepemimpinan yang adaptif, aspiratif, responsif dan komunikatif serta yang kapabel, akseptabel dan dedikatif berkapasitas sebagai integrator nasional serta didukung oleh etika dan moral yang dilandasi iman dan taqwa merupakan tun­tutan yang tidak dapat dihindari (conditio sine qua non).

Para perwira TNA AD sebagai pemim­pin dituntut memiliki daya saing agar ber­kemampuan untuk bersaing secara kom­petitif sehingga dapat menjadi putra ter­baik bangsa. Oleh karenanya daya saing ini perlu dibangun, ditumbuhkembangkan sejak awal.