Photograph

Share

Robi Wibowo

Robi Wibowo lahir di Magelang pada malam Jumat Kliwon, 07 Desember 1973. Memperoleh pendidikan bahasa, sastra, dan budaya Jepang di Program Studi Sastra Jepang UGM (1993–2000); dan meneruskan studi S2 di bidang Antropologi UGM (2010–2013). Kini menjadi pengajar tetap di Program Studi Bahasa dan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya UGM, Yogyakarta. Aktif mengikuti pelatihan-pelatihan. Pelatihan bahasa dan budaya Jepang yang pernah dikuti, di antaranya adalah: 2001–Peserta Pelatihan Metode Pengajaran Bahasa Jepang oleh ASPBJ Indonesia (3 hari); 2001–Pemateri pada Pre-Overseas Training bagi calon penerima Beasiswa Mombusho 2002 (4 bulan); 2003–Peserta Kaigai Nihongo Kyoushi Chouki Kenshuu di Saitama Jepang (6 bulan); 2005–Perserta Training on Basic and Intermediate Japanese Language Teaching oleh Japan Foundation dan ASPBJI (1 hari); 2008–The Competence Based Training Programs in Indonesian Language Teaching (60 jam); 2008–Advance Japanese Language Training, Doshisha Univ. Kyoto Japan (5 bulan); 2009–Kyoto-Indonesia Kouryuu Katsudou/Indonesia-Japan Friendship Society of Kyoto, Kyoto-Japan (6 bulan). Aktif dalam berbagai seminar ilmiah (sebagai pembicara) dalam rangka menyebarluaskan hasil penelitiannya. Judul-judul penelitiannya adalah Keke Bukan Seorang Pelacur, analisis Sosiologi Sastra pada Novel Kembang Jepun karya Remy Sylado (2010); Wanita Jepang dan Angka Kelahiran (2011); Struktur Luar dan Struktur Dalam Mitos Jaka Tarub (2012); Makna, Struktur, dan Transformasi Mitos Tanabata (2012); Sejarah, Perkembangan, dan Prospek Kejepangan di DIY (2013-sekarang); Judul penelitian yang telah dan akan segera terbit adalah Nalar Jawa: Nalar Jepang (2015); Keke Bukan Seorang Pelacur, Catatan terhadap Novel Kembang Jepun dalam Kajian Jepang Kontemporer (terbit 2010); Struktur Nirsadar dalam Cerita Rakyat Hebi no Yomeiri, Hato no Koukou, dan Tsuru no On’gaeshi (2013).