Junun Sartohadi
Junun Sartohadi, Drs (UGM, Indonesia), M.Sc (AIT, Bangkok-Thailand), Dr.rer.nat (Innsbruck-Austria). Junun adalah Guru Besar di bidang Geografi Tanah. Saat ini bekerja di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan beberapa tugas yang diembannya sebagai koordinator program, memberikan kuliah, melakukan penelitian dan publikasi, serta menjalankan pengabdian kepada masyarakat. Karirnya dimulai pada tahun 1991 sebagai dosen junior di bidang geomorfologi dan pengembangan sumber daya lahan. Konsekuensi dari tugasnya telah menuntutnya untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilannya di bidang geoinformatika sebagai bidang studi sekunder. Junun juga memiliki pengalaman panjang dalam penanggulangan bencana baik teori maupun praktis. Pada tahun 2002 ia bekerja di Timor Leste dan ikut mendirikan Kantor Nasional Penanggulangan Bencana (NDMO). Ia kemudian mendirikan International Master Program in Geoinformation for Spatial Planning and Disaster Risk Management dimana ia menjadi koordinator akademik sejak tahun 2005. Program Magister tersebut merupakan program Double Degree antara UGM dengan Twentee University di Belanda. Sejak tahun 2004 ia mulai terlibat dalam proses pembangunan daerah khususnya di daerah rawan bencana alam, sehingga ia menjadi perencana daerah berdasarkan pengalaman. Ia mendapatkan pengalaman yang sangat baik sebagai profesor tamu bidang pengembangan sumberdaya lahan di beberapa universitas di Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Amerika Latin. Sementara itu, ia juga mendapat kesempatan besar untuk memimpin Center for Natural Resources Development (CNRD) di Cologne University of Applied Sciences (CUAS), Jerman; Sebuah pusat kajian yang terdiri dari 12 universitas dari 11 negara dari Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin. Catatan publikasinya menunjukkan bahwa ia terus meningkatkan pengetahuannya melalui penelitian di bidang pengembangan sumber daya lahan, konservasi tanah dan manajemen bencana. Mulai tahun 2022, ia ditunjuk sebagai Kelapa Pusat Studi Pengelolaan Sumberdaya Lahan yang berisi para peneliti dari UGM, BRIN, dan universitas lain di sekitaran Yogyakarta.
156 |