Tujuan utama buku ini adalah menunjukkan kontribusi gerakan sosial dalam mendorong perubahan sosial politik, khususnya perubahan kebijakan publik (policy change). Respons kebijakan pemerintah, termasuk perubahan karakter bisnis (korporasi), acapkali terjadi bukan karena niat baik dan pertimbangan keadilan serta rasionalitas, akan tetapi karena desakan gerakan-gerakan perlawanan masyarakat (social movements). Selama ini, arus utama studi kebijakan publik, bahkan kajiankajian politik secara umum di Indonesia, terlalu mengedepankan pendekatan “berpusat pada negara” (state-centered approach) serta kurang memerhatikan peran aktor-aktor sosial politik di luar negara, seperti gerakan-gerakan sosial yang telah menjadi salah satu tema penting dalam perkembangan ilmu sosiologi dan politik sekitar tiga dekade terakhir. Minimnya kajian dan perhatian terhadap peran aktor-aktor di luar negara, atau pendekatan “berpusat pada masyarakat” (societycentered approach), umpamanya, membuat arah dan strategi demokratisasi yang dilalui pasca-rezim otoritarian orde baru menjadi timpang: kita terlalu menekankan pembangunan prosedur dan kelembagaan demokrasi formal (electoral politics), akan tetapi minim perhatian terhadap pembangunan dan pelembagaan kontrol rakyat yang efektif melalui penguatan gerakan-gerakan sosial sebagai jalur alternatif untuk mendorong dan mengawal perubahan.