Mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup

Lingkungan

Share this :

Penulis: Ana Nadhya Abrar

ISBN: 978-979-420-272-2

Dilihat: 10090 kali

Stock: 20

Ditambahkan: 20 July 2018

Realitas lingkungan hidup di Indonesia sudah lama menjadi perhatian surat-surat kabar. Perpustakaan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (KMNLH) mencatat, selama bulan Agustus 1991, "Pikiran Rakyat" menginformasikan 45 berita lingkungan hidup, "Kompas" melaporkan 43 berita lingkungan hidup, dan "Suara Pembaruan" menyiarkan 37 berita lingkungan hidup. Format berita tersebut sangat beragam, mulai dari "straight news", "soft news", "features", surat pembaca, tajuk rencana, sampai artikel.

Rp39.000,00

Rp52.000,00

Realitas lingkungan hidup di Indonesia sudah lama menjadi perhatian surat-surat kabar. Perpustakaan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (KMNLH) mencatat, selama bulan Agustus 1991, "Pikiran Rakyat" menginformasikan 45 berita lingkungan hidup, "Kompas" melaporkan 43 berita lingkungan hidup, dan "Suara Pembaruan" menyiarkan 37 berita lingkungan hidup. Format berita tersebut sangat beragam, mulai dari "straight news", "soft news", "features", surat pembaca, tajuk rencana, sampai artikel.

Untuk merangsang wartawan agar senantiasa meningkatkan pemberitaan informasi lingkungan hidup, KMNLH mengadakan Lomba Penulisan Berita Lingkungan Hidup setiap tahunnya. Hal ini sudah berlangsung sejak tahun 1990. Penilaian terhadap berita lingkungan hidup yang masuk dilakukan oleh tim juri yang dikoordinasikan oleh PWI, dengan memperhatikan isi penyajian dan bahasa.

Ana Nadya Abrar menyumbangkan pikirannya bagi peningkatan kualitas isi dan penyajian berita lingkungan hidup, lewat penerbitan buku ini. Sebagai seorang alumni di bidang jurnalisme lingkungan hidup di York University, Toronto, Kanada, ia tentu punya otoritas bicara perkara jurnalisme lingkungan hidup. Sedangkan sebagai pengajar di FISIPOL UGM, yang telah memublikasikan buku Pers Mahasiswa dan Permasalahan Operasionalisasinya dan Pers Indonesia: Berjuang Menghadapi Perubahan Masa, orang tidak perlu ragu dengan niat baiknya untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan pers Indonesia.

Di Toronto, selain mendalami jurnalisme lingkungan hidup, Ana Nadya Abrar, kelahiran Bukittinggi, 20 Februari 1959, juga menjabat sebagai Koordinator ICMI Orsat Toronto dan sekitarnya.