Dengan membaca buku ini, anda akan mendapatkan kepuasan tersendiri. Teruta­ma akan lebih lega bagi yang ingin berla­tih dan menjadi pembawa acara dan berpi­dato dalam berbagai upacara tradisional Jawa.

Kemasan yang disajikan memang ber­beda dengan buku-buku sejenis yang telah beredar selama ini. Mungkin, karena digarap oleh penulis yang berpengalaman sendiri sebagai pranatacara dan berke­cimpung dalam bidangnya yakni sebagai pengajar bahasa dan sastra Jawa. Itulah se­babnya, pembaca dijamin tidak akan kece­wa, karena di dalamnya diberikan penje­lasan dalam bahasa Jawa ngoko tentang tata cara menjadi pranatacara dan pame­dharsabda, bahkan juga diberi uraian adat tata cara Jawa dengan tafsiran yang meya­kinkan. Contoh-contoh wicara yang disa­jikan, juga dipilah-pilah menurut tingkatan estetika bahasa Jawa, mulai dari yang sederhana (prasaja) sampai yang elit (ndakik).

Buku ini akan terbagi ke dalam 11 bab. Bab I pembaca akan diajak mencermati tata cara seseorang yang akan menjadi pranatacara dan pamedharsabda dan yang paling menarik, pembaca akan mendapatkan bekal unggah-ungguh—bagaimana menghormati tamu. Bab II terkait dengan tata cara manten adat Jawa beserta nilai-nilai simboliknya. Begitu pula Bab III pembaca akan diajak untuk mencermati tata cara ijab, panggih, sampai pesta berdiri. Keistimewaan bab ini, ada­lah adanya tuntunan pesta berdiri. Bab IV memuat tata cara ngundhuh manten sam­pai sepasaran. Bab V, VI, dan VII pemba­ca akan diajak menyelami contoh-contoh yang sangat rinci, mulai wicara manten sederhana sampai wicara yang elit.

Bab VIII berisi hal ihwal yang berka­itan dengan gending manten, tembang manten, dan parikan manten. Bab IX, sudah beralih ke tata cara sripah dan bagaimana menjadi pranatacara dan pamedharsabda pada acara itu. Penyajian bab ini juga disertai penafsiran simbol-simbol budaya dalam sripah. Bab X berkaitan dengan tata cara supitan yang banyak dilakukan oleh orang Jawa. Sedangkan Bab XI pembaca akan diajak untuk menyelami tugas-tugas sinoman dalam adat istiadat Jawa. Bagi pembaca yang masih sulit memahami kata-kata di dalamnya, di dalamnya, di belakang masih disertai kamus kecil yang praktis.