Tanggal Posting

  • July 08, 2021

Share

PENERAPAN KLIMATOLOGI DALAM PERTANIAN 4.0

PENERAPAN KLIMATOLOGI DALAM PERTANIAN 4.0

Yogyakarta, 8 Juli 2021. Fakultas Teknologi Pertanian UGM menyelenggarakan webinar dan bedah buku: Penerapan Klimatologi dalam Pertanian 4.0. Webinar bedah buku ini merupakan salah satu acara rangkaian dari Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada yang ke-58. Webinar terlaksana atas kerjasama Fakultas Teknologi Pertanian dengan Badan Penerbit dan Publikasi, UGM Press.

Webinar tersebut membedah buku karya salah satu sivitas akademika Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Dr. Bayu Dwi Apri Nugroho, S.T.P., M.Agr., Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM, yang berjudul ‘Penerapan Klimatologi dalam Pertanian 4.0’. Pada webinar, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, S.P., M.Si., Guru Besar Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, hadir sebagai pembahas. Webinar diselenggarakan secara daring, dimoderatori oleh Aryanis Mutia Zahra, S.T.P., M.Si., Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM.

Pada Webinar, penulis buku menyampaikan bahwa dalam menghadapai revolusi industri 4.0, sektor pertanian sebagai andalan dalam memenuhi ketersediaan pangan bagi masyarakat harus mampu beradaptasi serta memanfaatkan teknologi digital berbasis internet. Teknologi digital berbasis internet di bidang pertanian hanyalah ”tool”. Jika dikaitkan dengan kondisi saat ini, iklim mempunyai peranan penting dalam penerapanan pertanian 4.0 dan sektor pertanian membutuhkan data informasi, prediksi, dan rekomendasi yang dihasilkan “tool” tersebut.

Webinar membahas dengan jelas bahwa peranan klimatologi pada sektor pertanian sangatlah krusial. Iklim menjadi penentu keberhasilan maupun kegagalan dari suatu proses produksi produk pertanian, bahkan ada hubungan antara indeks iklim global dengan produksi tanaman pangan. Ketidakpastian iklim dan pergeseran musim yang terjadi di Indonesia menyebabkan gagal panen dan menurunkan produktivitas panen. Padahal ketidakpastian iklim tersebut dapat dipelajari dan dianalisa dengan sensor cuaca dan tanah yang memberikan informasi kondisi dilahan petani secara real time dan akurat.

Prof. Firdaus menambahkan bahwa diperlukan cara agar informasi dan data pertanian hasil penerapan teknologi 4.0 dapat diperoleh petani dengan cepat, lebih mudah, dan massive melalui aplikasi smartphone. Oleh karena itu, data-data yang dihasilkan dari sensor harus diterjemahkan sebagai bahan dalam membuat prediksi dan rekomendasi mengenai apa yang harus dilakukan melalui informasi yang masuk ke smartphone petani. Buku Penerapan Klimatologi dalam Pertanian 4.0 telah menjelaskan secara komprehensif antara konsep iklmi dan cuaca, perubahan iklim, serta hubungan iklim dengan pertanian melalui solusi terhadap permasalahan yang muncul. Solusi yang ditawarkan secara khusus memanfaatkan Internet of Things (IoT) sebagai contoh dalam implementasi smart farming dalam usahatani seperti pada System of Rice Intensification (SRI).

Webinar dihadiri oleh sekitar 110 orang yang berasal dari mahasiswa, umum, dan dosen. Diskusi dua arah berlangsung secara dinamis, diskusi tersebut dibuka dengan 6 pertanyaan mengenai metode penerapan monitoring, cara memanfaatkan smartphone dalam antisipasi iklim, teknik irigasi pada daerah krisis air, metode analisa data-data cuaca dari Automatic Weather Station (AWS), contoh-contoh kasus pengukuran, dan konsep penerapan weather index dan klimatologi di pertanian Indonesia.

Kontributor : AMZ