Tanggal Posting

  • March 13, 2025

Share

MENGGALI KEKUATAN KAMPUNG: FORUM KAMISAN DTAP UGM BEDAH BUKU "MODAL SOSIAL DALAM MASYARAKAT KAMPUNG PERKOTAAN"

MENGGALI KEKUATAN KAMPUNG: FORUM KAMISAN DTAP UGM BEDAH BUKU

Yogyakarta, 13 Maret 2025 — Suasana intelektual yang hangat terasa di Ruang K4 Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP) Fakultas Teknik UGM, saat Program Doktor Prodi Arsitektur kembali menyelenggarakan Forum Kamisan, Kamis (13/3). Kegiatan rutin ini kali ini mengusung tema bedah buku berjudul "Modal Sosial dalam Masyarakat Kampung Perkotaan dalam Tinjauan Budaya Jawa", karya Prof. Ir. Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., IPU., seorang guru besar dari program tersebut.

Buku yang diterbitkan oleh UGM Press pada Oktober 2024 lalu ini merupakan hasil riset panjang Prof. Yoyok terhadap dinamika kehidupan masyarakat kampung perkotaan. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa kehidupan kampung ternyata dikendalikan oleh dua kekuatan: fenomena manifes dan laten. Keduanya membentuk karakter unik masyarakat kampung yang guyub, rukun, dan memiliki solidaritas tinggi—sebuah modal sosial yang tak ternilai di tengah tantangan zaman modern.

Diskusi semakin menarik dengan hadirnya Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A., M.Phil. sebagai pembedah buku, yang mengulas lebih dalam bagaimana modal sosial dalam konteks budaya Jawa mampu menjadi fondasi kuat dalam menghadapi era digitasi dan urbanisasi.

Acara dibuka oleh Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D., selaku Ketua Program Studi, dan dipandu oleh Gun Faisal, mahasiswa Program Doktor Arsitektur, sebagai moderator.

Dalam sambutannya, Plt. Manager UGM Press, Dr. I Wayan Mustika, S.T., M.Eng., menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin antara UGM Press dan Program Doktor Arsitektur FT UGM.

“Kami sangat bangga dapat menerbitkan buku yang sarat nilai dan makna seperti ini. UGM Press berkomitmen untuk terus mendukung karya-karya akademik yang tidak hanya kuat secara teoritis, tetapi juga membumi dan relevan dengan realitas sosial masyarakat kita,” ujar Dr. Wayan.

Kegiatan yang berlangsung secara hibrid ini diikuti oleh mahasiswa UGM serta peserta umum dari berbagai latar belakang. Tak hanya sebagai ajang ilmiah, Forum Kamisan kali ini menjadi ruang refleksi akan pentingnya menjaga dan mengembangkan nilai-nilai sosial budaya kampung sebagai warisan sekaligus solusi sosial dalam kehidupan perkotaan masa kini. [Irwan]