Tanggal Posting

• May 28, 2025

Share

BEDAH BUKU ‘DINAMIKA GOLONGAN DARAH SISTEM ABO’: KETIKA BIOLOGI, LITERASI, DAN KEMANUSIAAN BERPADU

Dalam rangka peringatan Lustrum XIV, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menggelar dua kegiatan inspiratif dalam satu hari: talkshow bedah buku ilmiah dan kegiatan donor darah. Acara ini merupakan hasil sinergi antara Perpustakaan Fakultas Biologi UGM, UGM Press, dan Unit Transfusi Darah RSA UGM, serta terbuka untuk sivitas akademika dan masyarakat umum.

Acara pertama adalah diskusi buku bertajuk “Dinamika Golongan Darah Sistem ABO”, yang ditulis oleh Prof. dra. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc., Ph.D., Dr. Hasna Fadlilatul Bidayah, S.Si., dan Dr. dr. Teguh Triyono, M.Kes., Sp.PK. Buku ini mengupas secara ilmiah dan praktis mengenai variasi golongan darah, potensi mutasinya, serta kaitannya dengan layanan kesehatan seperti transfusi dan transplantasi.

Diskusi yang berlangsung secara luring di Gedung B Fakultas Biologi UGM dan juga disiarkan langsung di kanal YouTube resmi fakultas ini, menghadirkan para penulis sebagai narasumber. Antusiasme peserta terlihat dari sesi tanya jawab yang hidup, ditambah pemaparan mendalam dari reviewer, Dr. dr. Usi Sukorini, M.Kes., Sp.PK., yang mengapresiasi buku tersebut sebagai kontribusi penting dalam literatur biomedis Indonesia.

Selaras dengan semangat ilmiah dan sosial, kegiatan ini juga dibarengi dengan aksi donor darah di ruang terpisah di gedung yang sama. Para peserta dengan semangat ikut menyumbangkan darah, sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap kebutuhan darah di masyarakat dan semangat kebersamaan di lingkungan kampus.

Kolaborasi ini menegaskan peran UGM Press sebagai mitra strategis dalam mendiseminasikan ilmu pengetahuan, sekaligus menunjukkan bagaimana buku bukan hanya sebagai sumber informasi, tapi juga bisa menjadi pemantik aksi kemanusiaan.

Perpustakaan Fakultas Biologi UGM menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Semangat literasi dan solidaritas yang ditunjukkan dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan dan aksi sosial bisa berjalan berdampingan.

Salam Literasi dan Kemanusiaan!