Teknik irigasi merupakan sebuah ilmu yang sudah sangat tua, karena sejak manusia mengenal budi daya tanaman pangan maka mereka akan selalu mencari lahan subur yang sehat untuk ditanami dan dapat diberi air dari sumber air dengan berbagai macam cara dari yang paling sederhana sampai dengan penggunaan teknologi yang terus berkembang sampai kapan pun. Cara pemberian air irigasi yang paling sederhana adalah dengan penytraman, yaitu pemberian air dengan wadah yang dibawa manusia ke tanaman yang memerlukannya kapan pun dengan jumlah tertentu. Pemberian air dengan teknologi terkini dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana yang terkontrol dengan baik ditinjau dari pemenuhan kebutuhan air yang memenuhi kriteria tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat kualitas.

Buku manajemen irigasi yang sangat sederhana ini mencoba memberikan gambaran tentang pemahaman istilah macam-macam pemberian air irigasi (dan cara pembuangan air berlebih). operasi bangunan ukur debit yang perlu dikalibrasi dan operasi prediksi pemberian air di masa yang akan datang dan bahkan kemungkinan semua sistem jaringan irigasi yang ada di Indonesta dapat diautomasikan. Dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana alternatif pengaturan air irigasi yang baik ketika ketersediaan air irigasi tidak dapat memenuhi kebutuhan air di daerah irigasi yang akan ditanami secara serentak. Diinformasikan juga bahwa dalam perencanaan jaringan irigasi perlu didukung dengan ilmu-ilmu lain seperti geomatika untuk mengetahui tata letak saluran irigasi dan drainase, hidraulika dan hidrologi dalam perancangan dimensi saluran dan bangunan, geologi dan mekanika tanah dalam perancangan bangunan sadap seperti bendung dan kaptering. Manajemen irigasi dapat berjalan dengan baik jika didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaku atau subjek; sumber daya lahan dan air (SDLA) dan sistem infrastruktur jaringan irigasi sebagai objek; ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dasar analisis optimasi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang harus diikuti. Sesuai dengan falsafah irigasi maka manajemen irigasi bertujuan untuk mengoptimumkan (memaksimumkan) intensitas tanam atau memaksimumkan keuntungan budi daya tanaman yang ditanam di petak sawah dengan tetap mempertimbangkan kondisi batas yang ada saat itu. Semoga dengan gambaran secara sederhana tersebut dapat memberikan pemahaman dan penjelasan kepada mahasiswa S-1 dan S-2 dalam mempelajari pentingnya manajemen irigasi sebagai pekerjaan yang mulia dalam mempertahankan kemandirian pangan di Indonesia.