Kawasan konservasi memiliki peran yang tidak tergantikan sebagai benteng perlindungan spesies dan bagi upaya konservasi keanekaragaman hayati. Lebih dari 100.000 unit kawasan konservasi telah tercatat dalam World Data Base on Protected Area dengan luas mencapai Iebih dan 18,9 juta km2. Indonesia sendiri telah mengalokasikan Iebih dan 500 unit kawasan konservasi yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara dengan luasan mencapai 27,2 juta ha. Sayangnya, meskipun banyak kawasan konservasi yang telah dialokasikan namun banyak di antara kawasan konservasi tersebut sumber daya alam hayati yang dikandung didalamnya telah tiada (empty park) maupun kawasan tersebut hanya eksis di atas kertas (paper park). Keterbatasan anggaran dan kuantitas Sumber Daya Manusia sering dijadikan kambing hitam, walau kualitas SDM pengelola kawasan konservasi juga berkontribusi besar terhadap fenomena tersebut. Para pengelola kawasan konservasi banyak yang belum memiliki bekal yang cukup untuk mengelola secara baik dan benar.

Buku ini memberikan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk kawasan konservasi dan pengelolaannya. Asal-usul, cakupan, dan kategorisasi kawasan konservasi dipaparkan dengan rujukan pada tingkat global dan dikontekskan dengan perkembangan yang ada di Indonesia. Prinsip-prinsip rancang bangun kawasan konsenvasi, dan ragam tata kelolanya disajikan untuk memberi peluang melakukan refleksi terhadap kondisi yang ada saat mi. Pemanfaatan kawasan konservasi untuk pembangunan wilayah yang sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar diulas berdasarkan teori sekaligus pengalaman empiris penyusun.