Keunggulan kompetitif yang sutainable tidak dapat diperoleh hanya melalui aktivitas operasional. Sebagian besar inovasi manajemen yaitu total quality, just-in-time, benchmarking, business process reengeneering, outsourcing-kesemuanya adalah mengenai efektivitas operasional. Melalui inovasi manajemen tersebut perusahaan yang bersangkutan memang dapat melakukan sesuatu yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Tetapi itu tidak dapat menjamin keunggulan bersaing yang sustainable, karena pesaing pada akhirnya akan dapat melakukan hal yang sama. Keunggulan daya saing yang sustainable hanya dimungkinkan dapat dicapai melalui aktivitas yang tidak dapat atau sulit ditiru oleh pesaing. Banyak perusahaan seperti Wal-Mart dan Singapore Airlines mengembangkan aktivitas-aktivitas yang unik, konsisten dan sulit ditiru oleh pesaing sehingga mereka memiliki keunggulan daya saing yang sustainable. Perusahaan dengan strategi yang baik mesti membuat pilihan yang jelas apa yang ingin mereka lakukan yang tidak dapat ditiru oleh pesaing.

Pada era globalisasi dan pasar bebas ini, lingkungan (environment) berubah sangat dinamis dan cepat. Perusahaan tidak dapat mengisolir diri dari dinamika lingkungan, tetapi justru harus mampu memberikan respons yang tepat dan memanfaatkan perubahan itu sebagai peluang utnuk mengembangkan perusahaan di masa depan. Dalam konteks ini diperlukan kemampuan untuk melakukan analisis internal maupun eksternal, sehingga ke depan akan selalu terjadi strategic fit antara kapabilitas dan sumber daya perusahaan dengan peluang akibat terjadinya perubahan eksternal. Analisis lingkungan internal perusahaan mempunyai arti yang penting terutama untuk mengetahui kesesuaian antar strategi perusahaan dengan sumber daya internal maupun dengan dinamika eksternal pasar, juga kapabilitas bersaingnya.