Tanggal Posting

  • February 24, 2020

Share

BEDAH BUKU PANCASILA DASAR NEGARA: KURSUS PANCASILA OLEH PRESIDEN SOEKARNO TENTANG PANCASILA

BEDAH BUKU PANCASILA DASAR NEGARA: KURSUS PANCASILA OLEH PRESIDEN SOEKARNO TENTANG PANCASILA

Senin (24/02) Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menyelenggarakan bedah buku “Pancasila Dasar Negara: Kursus Pancasila oleh Presiden Soekarno Tentang Pancasila”. Berlokasi di Joglo Tegalan, Sidomoyo, Godean, Sleman, acara  ini menuai banyak simpati dari peserta serta pemangku jabatan. Bedah buku kali ini diawali dengan sambutan H. Koeswanto, S.IP. yang merupakan anggota DPRD Provinsi DI Yogyakarta.

Diasma Sandi Swandaru, S.Sos., M.H. sebagai narasumber utama yang juga bergabung sebagai tim penulisan buku dari Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM menjelaskan secara detail bab per bab bahwa buku ini diawali Lahirnya Pancasila, Pidato 1 Juni 1945, sebagai bahan utama Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Bab selanjutnya diikuti kursus penjabaran makna dan isi yaitu Pancasila sebagai dasar negara, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan, Perikemanusiaan, Kedaulatan Rakyat, dan Keadilan Sosial. "Disinilah kita bisa menemukan bagaimana landasan berpikir yang tepat. Sehingga buku ini sangat penting sebagai bahan dasar dan pegangan bagi penyelenggaraan bernegara. Cara terbaik mempelajari Pancasila bukan dari para penafsir Pancasila, tetapi belajar Pancasila dari sumber penggalinya, yaitu Ir. Soekarno." ucap Diasma.

"Pancasila sebagai dasar negara satu-satunya yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia. Di level dunia pun bisa dilihat kehebatan penjabaran Pancasila menjadi pondasi atas kebangkitan Asia Afrika yang dimulai di Bandung untuk bersatu dan berdaulat di atas kaki sendiri, dan Presiden  Soekarno juga mendorong agar Pancasila dimasukkan dalam piagam PBB guna terciptanya perdamaian dunia pada 30 September 1960," pungkas alumnus UGM ini.

Fokus utama bedah buku ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai masing-masing sila yang terkandung di dalam Pancasila. Buku yang berisi mengenai gagasan wawasan kebangsaan yang berinti pada Pancasila yang merupakan karya Dr. (HC). Ir. Soekarno dikupas secara mendalam dan mengedepankan aplikasi real dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Sri Wantini yang merupakan narasumber kedua juga menjelaskan mengenai pentingnya persatuan dan sinergi antar masyarakat untuk membentuk bangsa Indonesia yang kuat dan berintegritas.

“Saya berharap buku ini tersedia di semua perpustakaan. Isi buku ini sangat menggugah jiwa patriotisme yang ada didalam diri untuk kembali bersatu mewujudkan persatuan Indonesia”, ujar Sri Wantini.

Manajer UGM Press, Dr. I Wayan Mustika mengapresiasi penuh atas kegiatan ini. “ Mengingat banyaknya kasus intoleransi yang terjadi saat ini, buku ini membantu untuk meningkatkan kesadaran mengenai apa itu persatuan bangsa. Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh masyarakat Indonesia”, kata Dr. Wayan. (Azata/SVUGM)