Photograph

Share

Syamsul Maarif

Syamsul Maarif adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berlatar belakang militer. Pangkat terakhir di dunia militernya adalah Mayor Jenderal dengan jabatan akhir sebagai Aster Kasum TNI. Selain pendidikan militer yang diperoleh saat ikut Akmil Magelang dan lulus tahun 1973 pria kelahiran Kediri Jawa Timur tanggal 26 September 1950 ini juga mempelajari ilmu hukum dan sosiologi. Pendidikan hukum diambil di Universitas Bram'jaya dan pendidikan terakhirnya adalah Doktor Sosiologi Militer yang diambil di Universitas lndonesia, Jakarta. 

Syamsul Maarif dipercaya Presiden untuk mengisi posisi kosong sebagai Kepala Pelaksana Harian Bakornas sebagai Eselon I hingga ketika BNPB terbentuk tahun 2008 dia diangkat sebagai Kepala BNPB dengan posisi setingkat menteri. Syamsul Maarif dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipimpinnya berkerja keras mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan yang terjadi di Indonesia secara terpadu dan juga melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan.

Pada saat kejadian bencana di Aceh akhir tahun 2004, Syamsul Maarif terlibat langsung dalam penanganan tsunami karena saat itu pria yang pernah menjadi Danrem Bhaskara Jaya Surabaya, Kasdam V/Brawijaya, dan Kapuspen TNI di era Reformasi ini sudah menjabat di sana. Syamsul Maarif juga terlibat dalam penanganan gempa di Jogja tahun 2006.

Di tahun yang sama, Syamsul Maarif juga berperan aktif mengendalikan bencana asap saat terjadi kebakaran hutan di Kalimantan maupun di Sumatera tahun 2006. Tak terhitung berapa kali terjadi bencana alam di Indonesia. Kinerja BNPB di bawah kepemimpinan Syamsul Maarif cukup menonjol dan berhasil melakukan penanganan dan evakuasi korban serta menyelesaikan pemulihan pascabencana, juga memberikan informasi pencegahan dan melatih kesigapan masyarakat akan bencana alam.

Atas jasa dan peran sertanya dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi, Universitas Gadjah Mada dalam Malam Anugerah Insan Berprestasi dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-61 UGM di Balai Senat, membe. rikan penghargaan Nusa Reksa Pratama di tahun 2010. Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. Selain Dr. Syamsul Maarif, M.Si., penghargaan juga diberikan kepada Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr. Ir. Surono, dan kepada 17 alumni, termasuk di antaranya lima orang senior yang berjasa sebagai pengerah tenaga mahasiswa, 18 mahasiswa berprestasi, 15 dosen berprestasi, dan 28 pegawai di lingkungan universitasnegeri tertua di Indonesia ini. Tahun 2011, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia juga memberikan penghargaan Bintang Mahaputera Utama.

Syamsul Maarif beserta istri juga menerima gelar adat Sangsako yang diberikan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Padang Pariaman dan Kota Pariaman, tahun 2012. Gelar yang diterima Syamsul Maarif adalah Yang Dipertuan Raja Maulana Pagar Alam dan Nanik Kadaryani diberi gelar Puti Reno Anggun Sun' sebagai penghargaan atas peran serta dan jasanya pada penanganan pascagempa bumi Sumatera Barat tahun 2009.

PENDIDIKAN 

  • Akmil Magelang, tahun 1973
  • Sarjana Hukum, Universitas Brawijaya
  • Doktor Sosiologi Militer, Universitas Indonesia

KARIER

  • Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
  • Aster Kasum TNI

PENGHARGAAN

  • Nusa Reksa Pratama dari civitas academica Universitas Gadjah Mada, tahun 2010
  • Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tahun 2011
  • Gelar Sangsako, Yang Dipertuan Raja Maulana Pagar Alam dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Padang Pariaman dan Kota Pariaman, tahun 2012