Buku ini merupakan sebuah upaya untuk membangun Hubungan Internasional dengan visi The Global South. Hubungan Internasional sebagai sebuah disiplin berkembang dengan sangat pesat. Tetapi, berbeda dengan karakteristik 'normal science' yang digambarkan oleh Thomas Kuhn sebagai produk dari serangkaian proses yang mengarah pada munculnya sebuah paradigma sebagai basis teoretis, nilai maupun asumsi metafisik bersama di dalam sebuah disiplin, Hubungan Internasional justru menjadi sangat plural. Keberadaan paradigma sebagai parameter 'normal science' oleh karenanya menjadi tidak relevan untuk menilai kemajuan disiplin Hubungan Internasional. Pluralitas teoretis memungkinkan Hubungan Internasional untuk memiliki karakter emansipatoris karena membuka ruang bagi cara pandang yang beragam tentang hubungan internasional. Tetapi, realitas pluralistis ini ternyata tidak cukup menjadikan Hubungan Internasional sebagai sebuah disiplin yang sepenuhnya global karena masih menutup ruang emansipatoris bagi kelompok masyarakat dengan pengalaman dan sejarah yang sangat berbeda. The Global South adalah sebuah kategori yang mewakili kelompok masyarakat ini. Membuka ruang bagi The Global South merupakan prasyarat bagi terbentuknya Hubungan Internasional yang berkarakter global.

Dengan kesadaran bahwa The Global South bukan merupakan konsep yang baku, buku ini tidak menjanjikan, apalagi memiliki ambisi, untuk mewakili The Global South, melainkan merupakan produk dari refleksi terhadap Hubungan Internasional sebagai sebuah disiplin yang dilakukan di Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada untuk berkontribusi dalam membangun fondasi, melakukan pemetaan serta menyusun agenda The Global South. Dilihat dengan cara ini, buku ini adalah awal dari sebuah perialanan menuju visi The Global South!