Kepundan Kasih: Menyadap Ilham dari Alam

Budaya

Share this :

Penulis: Novi Indrastuti , Harno Depe

ISBN: 978-602-386-304-4

Dilihat: 2636 kali

Stock: 20

Ditambahkan: 27 July 2018

Dalam antologi puisi fotografi yang ketiga ini, daya kreatif penyair dan fotografer semakin padu dalam menghasilkan karya indah sekaligus romantis, bahkan warna hitam yang biasanya berkisah tentang hal kelam, dapat dicitrakan sebagai untaian sketsa malam yang berjiwa.

Rp59.500,00

Rp85.000,00

"Puisi-puisi dalam antologi ini mengekspresikan berbagai pengalamam hidup yang luas. Pengalaman hidup yang diperkuat ekspresi batin, hati, dan jiwa yang kaya permenungan. Ekspresi puitiknya terlapiskan metafora--terutama alam lingkungan. Metafora yang terpadu secara intens dalam puisi. Ini menciptakan efek puitik, menghidupkan nafas dan denyut makna. Metafor alam yang kuat dalam puisi-puisi ini, membuat puisi-puisi terasa akrab dengan alam. Metafor dominan terlukiskan dalam diksi: air, angin, awan, pepohonan, bebatuan, bunga, langit, dan bumi. Diksi-diksi mewujud sebagai kekuatan metafor dalam puisi-puisinya, menyentakkan makna yang dalam. Bahasa puisi yang sederhana, justru berhasil membuat puisi-puisi menarik dibaca, dan menawarkan berbagai makna. Makna-makna puisi yang masih tersirat, potensial diinterpretasi lebih jauh dengan wawasan baca. Makna-makna yang mungkin memancarkan kearifan dan kebijaksanaan hidup. Sebuah kearifan hidup manusia yang mesti bisa bersahabat dengan alam lingkungan."
Prof. Dr. I.B. Putera Manuaba, M.Hum.(Guru Besar Sastra Universitas Airlangga, penulis)

"Selamat membaca kumpulan puisi ini. Selamat menemukan frasa, kalimat, idiom maupun kata yang mengungkapkan perasaan-perasaan baru. Penyair dalam bahasa-kata ibarat orang-orang matematika murni dalam bahasa-matematika. Panggilan mereka adalah mengembangkan bahasa untuk mengungkapkan rasa maupun temuan baru manusia. Konon temuan gravitasi Newton akan tetap menjadi polemik hingga kini bila seabad setelah temuan tersebut tak dikembangkan gramatika baru dalam bahasa-matematika. Novi sedikit banyak telah turut serta dalam panggilan itu sehingga kita bisa menuangkan rasa-rasa dan segenap sensasi baru kita ke dalam bahasa-kata. Salam."
Sujiwo Tejo (seniman, budayawan)

"Fotografi pada dasarnya adalah seni melihat. Melihat suatu objek yang sama dapat menghasilkan visualisasi yang berbeda, jika sudut pandang dan makna yang akan disampaikan berbeda. Itulah keindahan yang dapat ditampilkan oleh karya kreatif seorang fotografer. Peningkatan teknologi fotografi dan pengolahan citra dengan sentuhan grafis akan memperindah kehadiran sebuah objek fotografi. Namun demikian, karya fotografi akan sangat ditentukan oleh kepekaan hati dan pikir fotografernya. Kesan inilah yang mewarnai hampir semua foto yang ditampilkan dalam antologi puisi fotografi ini. Fotografer benar-benar berada pada jalur atau aliran pemahaman bahwa fotografi itu "jendela pembuka cakrawala". Foto yang dihadirkan bersanding dengan rangkaian kata dapat membuka cakrawala para pembacanya untuk terlibat langsung dan seolah menjadi aktor pada deretan puisi yang terpapar dalam nuansa warna biru, hijau, jingga, dan hitamnya kehidupan. Dalam antologi puisi fotografi yang ketiga ini, daya kreatif penyair dan fotografer semakin padu dalam menghasilkan karya indah sekaligus romantis, bahkan warna hitam yang biasanya berkisah tentang hal kelam, dapat dicitrakan sebagai untaian sketsa malam yang berjiwa. Salam kreatif."
Dr. Ing. Abdul Rohim Boy Berawi, M.Sc
Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAf) RI

  • Bahasa Teks Buku Indonesia
  • Cetakan Pertama, Juli 2018
  • Tebal 172 halaman
  • Ukuran 21 cm x 14,8 cm
  • Kode Buku K1117
  • Categories Budaya, Sosial & Humaniora